JANGAN Matikan Bisnis Temanmu dengan Kata “Harga Teman” Apalagi Ditambah “Bisa Hutang Gak?”
Dilihat: 397 kalicopas dari: indonesiaterpercaya[dot]net
Sekarang ini orang sudah mulai berbondong-bondong untuk membangun bisnis terutama bisnis di dunia online seperti berjualan, menawarkan jasa dan lain sebagainya. Banyaknya bisnis online yang menjamur sekarang ini, membuat ketertarikan masyarakat untuk ikut bersaing dalam bisnis online.
Bisnis online sangat cocok buat siapa saja yang mencari bisnis dengan modal yang tidak terlalu besar. Bisnis ini biasanya hanya memanfaatkan Gadget, kuota internet dan media sosial
Kelihatannya memang susah-susah gampang menekuni bisnis ini. Enaknya bisnis ini bisa dijalankan kapan pun dan dimanapun, asalkan Anda memiliki jaringan internet.
Sedangkan kendala yang sering dijumpai ketika membangun sebuah bisnis apalagi bisnis online adalah tingginya resiko penipuan.
Disamping itu, biasanya teman atau keluargapun bisa menjadi suatu kendala ketika membangun suatu bisnis.
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan cuitan diantara pebisnis. “Jangan Matikan Bisnis Temanmu dengan Kata “Harga Teman”, “Harga Sabahat” Apalagi Ditambah Embel-embel “Bisa Hutang Gak?”
Inilah yang kadangkala menghambat jalannya sebuah bisnis yang kita jalankan. Oleh karena itu,
Jack Ma CEO AliBaba sekaligus orang terkaya No.1 di China pernah berkata, “ketika berjualan ke teman dekat dan keluarga, berapapun yang Anda jual ke mereka, mereka akan selalu berpikir, Anda sedang mencari untung dari uang mereka. dan semurah apapun Anda jual ke mereka, mereka tetap tidak menghargainya.”
Jack Ma berkata, “ketika melakukan penjualan, orang pertama yang akan mempercayai Anda adalah orang asing. Teman Anda akan menutup diri dari Anda. Teman biasa akan menjauh dari Anda. Keluarga akan memandang rendah Anda.”
Ketika suatu saat Anda telah sukses, Anda akan membayar semua tagihan ketika makan malam bersama, entertainment, dan disitu Anda akan menyadari semua orang akan hadir, kecuali orang asing.
Yah begitulah teman atau keluarga ketika kita berbisnis kepada mereka. Yang mereka tahu adalah kita adalah teman dan keluarganya tanpa memperhitungkan bagaimana proses yang dilalui dalam membangun suatu bisnis. Butuh modal, belum lagi ongkos kirim, cara nyetok barang, kadang kala rugi dan lain sebagainya.
Nah jika ada keluargamu yang sementara membangun bisnis, usahakanlah untuk mencoba memahaminya. Jangan semenah-menah menurunkan harga apalagi berhutang. Karena ia juga butuh modal untuk memutar bisnisnya kembali.
Jangan sampai kamu menutup pintu rejeki teman dan keluargamu dengan istilah “harga teman” apalagi sampai “bisa ngutang gak”.